.........inilah duniaku, tempatku berbagi....

Jumat, 23 Juli 2010

Ungkapan hati untuk yang terkasih

Kadang ada rasa kangen yang muncul dihatiku...Kangen dengan senyum manismu, sapa hangatmu, mesranya sikapmu... Kangen dengan masa-masa dulu saat kondisi kita nggak sekaku sekarang. Namun aku tahu bahwa segalanya nggak akan pernah kembali dan sama seperti masa lalu kita dulu.

Ada begitu banyak rasa kecewa, marah, tersakiti bagi kita berdua yang pada akhirnya membuat kasih kita menjadi hambar bahkan mungkin telah mati. Aku tahu bagaimana engkau berusaha meredam rasa marah dan kecewamu atas sikapku. Begitu juga aku. Betapa aku melewatkan hari-hariku dengan tumpahan airmata. Inilah salah satu masa-masa tersulit yang pernah kualami dalam hidupku. Saat kita berada dalam situasi nggak mau saling mengerti yang sangat kronis, menguatnya egoisme kita dan parahnya komunikasi diantara kita serta ditambah lagi jarak kita yang berjauhan. Kita nggak bisa lagi saling bicara dengan baik-baik, jujur dan tenang. Emosi menguasai hati dan pikiran kita. Kita jadi saling mengabaikan dan kehilangan respek satu sama lain. Sampai akhirnya kita berada pada satu titik jenuh dan niat berpisah pun lalu jadi solusi.

Lalu kita pun mengalami masa diam.........

Tahukah engkau yang terkasih,,,,,,, di awal masa diam kita, aku melewatinya dengan curahan tangis juga sikap tak percaya bahwa mungkin aku telah kehilanganmu selamanya...

Tapi ternyata kemudian mendadak Allah ngasih hidayah padaku agar aku jangan lama-lama larut dalam lara. Dengan cepat aku menemukan kembali semangat hidupku dengan satu motivasi bahwa kedepannya aku harus bisa lebih baik dan nggak selalu cengeng meski masih ada trauma dan sakit hati yang tersisa. Aku memang telah kehilangan segalanya. Kehilangan kisah indah, impian dan harapan. Merasa terbuang dan tercampakkan. Pengorbananku diabaikan. Namun diatas semua kehilangan itu, bukan berarti aku harus menyia-nyiakan diriku sendiri dalam keterpurukan dan rasa putus asa. Kehidupan harus terus berjalan dan aku harus bisa melewati masa-masa pahit ini.

Lalu ketika kemudian kita mulai saling bicara lagi, aku tak tahu lagi bagaimana wujud perasaanku terhadapmu. Sepertinya kita masih punya keinginan untuk tetap bersama atau mungkin kita masih saling sayang. Entahlah aku juga tak tahu isi hatimu. Namun bagiku, sesakit apapun perasaanku, sesulit apapun hubungan kita, engkau masih selalu dihatiku.Takkan tergantikan. Tapi di sisi lain aku juga harus realistis, aku takkan memaksakan hubungan ini bertahan. Sekarang aku hanya belajar menjalani hubungan kita atas dasar rasa saling menghargai. Kita jalani sewajarnya, saling memberi keleluasaan terhadap ruang gerak masing-masing, namun tetap saling berbagi dan mendukung dalam segala hal. Demikian harapanku.

Semoga engkau mengerti hatiku.....


Kehilangan Inspirasi



Ketika aku akan menumpahkan seluruh kisahku dalam tulisan, aku tak tahu harus memulainya darimana. Begitu banyak kisah yang sudah kulewati. Tentang suka, gembira dan bahagia. Tentang lara, kecewa     dan kehilangan. Tentang keriangan juga kesepian. Tentang hidup dan kehidupan. Tentang ketabahan, ketegaran  dan perjuangan. Tentang egoisme, amarah dan prasangka. Tentang keinginan, mimpi dan harapan. Tentang indahnya berbagi dalam kebersamaan. Tentang kasih dan cinta. Tentang kau dan aku. Juga tentang kita............